Pendampingan Penggunaan Feromonas untuk Pengendalian Hama Penggerek Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros) pada Gapoktan Tani Jaya

https://doi.org/10.37295/jpdw.v5i4.545

Authors

  • Abdul Azis Politeknik Negeri Lampung
  • Bambang Utoyo Politeknik Negeri Lampung
  • Lu'lu' Kholidah Fauziah Politeknik Negeri Lampung
  • Nindy Permatasari Politeknik Negeri Lampung
  • Resti Puspa Kartika Sari Politeknik Negeri Lampung

Keywords:

feromonas, hama kumbang tanduk, sanitasi

Abstract

GAPOKTAN Tani Jaya merupakan Gabungan Kelompok Tani yang anggotanya berdomisili di Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Hampir 90% lahan desa merupakan lahan Perkebunan dengan komoditas utama non-pangan berupa sawit. Produksi sawit pada tahun 2022 mengalami penurunan signifikan sekitar 3000 ton jika dibandingkan dengan tahun 2018. Salah satu penyebab menurunnya produksi adalah belum diterapkannya sanitasi kebun yang baik sehingga kebun yang kotor dan tanaman yang mati menjadi sarang bagi hama penggerek tanaman kelapa sawit. Hama ini menyerang sawit di semua tahap pertumbuhan. Hama ini menyerang titik tumbuh pada bibit sawit, menunda produksi, menurunkan Tanda Buah Segar (TBS) pada tahun pertama TM mencapai 69% hingga menyebabkan kematian sebanyak 25%. Penggunaan instektisida secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi pada hama kumbang tanduk sehingga memacu ledakan hama. Feromonas merupakan feromon sintetik mengeluarkan bau yang dapat memikat hama kumbang tanduk. Penggunaan feromon ini memiliki tingkat keampuhan hingga 95%. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Juli 2024 dengan kegiatan berupa diskusi, praktik serta evaluasi. Lebih dari 85% petani telah memahami konsep pengendalian hama kumbang tanduk menggunakan perangkap feromonas serta aplikasinya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BPS (2023). Produksi Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten Lampung Selatan. Diambil pada 18 Maret 2024, dari https://lampungselatankab.bps.go.id/indicator/54/494/1/produksi-perkebunan-menurut-kecamatan-dan-jenis-tanaman-di-kabupaten-lampung-selatan.html.

Handoko, J., Fauzana, H., & Sutikno, A. (2017). Populasi dan intensitas Serangan Hama Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros Linn.) pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan. Riau: Riau University.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2019). Produk Unggulan dan Kerjasama Desa Berdasarkan Statistik dan Potensi Desa. Jakarta: Kemendes PDTT.

Lestari, W. (2020). Pengaruh Ketinggian Perangkap Feromon Dalam Mengendalikan Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros L.) di Perkebunan PT Herfinta. Jurnal Agroplasma, 7(2), 80-84.

Pemerintah Desa Batuliman Indah. (2024). Data Pekerjaan. https://batulimanindah.smartvillage.co.id/index.php/first/statistik/1. Diakses pada 18 Maret 2024.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (2008). Pertemuan teknis kelapa sawit. Medan: PPKS.

Siahaan, I.R.T & Syahnen. (2014). Mengapa O. rhinoceros menjadi Hama pada Tanaman Kelapa Sawit?. Medan: Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP).

Wigena, I.G.P., H. Siregar, Sudrajat, & S.R.P. Sitorus. (2009). Desain model pengelolaan kebun kelapa sawit plasma berkelanjutan berbasis sitem pendekatan dinamis (Studi kasus kebun kelapa sawit plasma PTPN V Sei Pagar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau). Jurnal Agro Ekonomi. 27(1): 81-108.

Downloads

Published

2025-03-30

How to Cite

Azis, A., Utoyo, B., Fauziah, L. K., Permatasari, N., & Sari, R. P. K. (2025). Pendampingan Penggunaan Feromonas untuk Pengendalian Hama Penggerek Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros) pada Gapoktan Tani Jaya. Jurnal Pengabdian Dharma Wacana, 5(4), 463–470. https://doi.org/10.37295/jpdw.v5i4.545